BLORA, portalbloracom – Sebuah video amatir menunjukkan arogansi seorang warga Desa Plantungan, Kecamatan/Kabupaten Blora, Jawa Tengah bernama AH (41) kepada seorang wartawan GDH (50) yang berlebihan beredar di grup – grup WhatsApp warga Blora.
GDH yang baru duduk disebuah warung kopi di GOR Mustika Blora, tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang dipimpin oleh AH warga Desa Plantungan tersebut.
AH dan sekelompok temannya itu mencoba mengklarifikasi kepada GDH (wartawan) yang hanya seorang diri dan tak berdaya ketika ditanya dengan cara dikepung.
Tindakan arogansi klarifikasi berlebihan yang dilakukan AH kepada GDH tersebut akhirnya sepakat untuk damai.
Keduanya berjanji dihadapan Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto dan jajarannya di Mapolres Blora pada 22 Februari 2025 lalu.
Kasihumas Polres Blora AKP gembong Widodo, membenarkan peristiwa tersebut. Polres Blora telah melakukan mediasi dan mendamaikan kedua belah pihak.
Keduanya sepakat untuk berdamai dan tidak saling menuntut satu sama lain dikemudian hari, dan AH juga bersedia membiayai pengobatan atas tindakannya kepada GDH.
“Sudah Damai, sudah selesai permasalahannya, intinya adalah kesalahpahaman saja & Polres Blora sudah mempertemukan memediasi kedua belah pihak, dihadiri juga oleh Kapolres Blora dan kasat Reskrim, Kasat intelkam juga dan kedua pihak sudah sepakat untuk berdamai & tidak memperpanjang masalah tersebut,” kata AKP Gembong, Selasa 25 Februari 2025.
Menurut AKP Gembong, kejadian perselisihan itu berawal dari kesalahpahaman AH dengan GDH pada Rabu 19 Februari 2025, yang awalnya dianggap menghalang-halangi usaha milik AH.
Kemudian AH (pelaku) mendatangi GDH (korban) di GOR Mustika Blora bersama sekelompok temannya, dengan tujuan meminta klarifikasi kebenaran informasi itu.
Pada saat klarifikasi tersebut AH dan sekelompok temannya mengepung GDH dan terjadi tindakan kekerasan fisik.
Usai kejadian tersebut, Polres Blora memanggil AH dan GDH untuk dipertemukan di Mapolres Blora.
“Keduanya telah dimediasi disaksikan Kapolres dan jajarannya, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan”, pungkas AKP Gembong.