JEPON, portalbloracom - Sebagai Desa inklusi, Kepala Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora Laga Kusuma menyediakan lapak untuk Difable di Wisata Desa Noyo Gimbal.
Laga mengatakan, selain menyediakan lapak, sebagian anggaran Dana Desa disisihkan untuk Desa Inklusi melalui Pemberdayaan Masyarakat.
Kepedulian terhadap kaum difabel ini tidak hanya yang ada di Desanya saja, juga kaum difabel dari Desa tetangga.
"Jadi kami siapkan lapak untuk pemberdayaan masyarakat khususnya kaum difabel, agar ekonomi mereka meningkat. Difabel dari dDesa tetangga juga boleh ikut jualan di sana", kata Laga, Selasa 22 Oktober 2024.
Selain memfasilitasi lapak, Laga juga memberikan bantuan sepeda motor yang dimodifikasi menjadi roda tiga untuk warganya yang kreatif.
"Ini semua supaya bisa membantu warga kami yang kreatif, untuk membantu mengembangkan ekonomi masyarakat. Apalagi mereka cacat dan butuh untuk aktivitas sehari-hari," katanya.
Kades termuda di Blora ini, memang sangat perhatian kepada warganya yang kurang mampu. Apalagi kaum difabel.
Ada dua difabel di desanya yang mendapatkan bantuan berupa sepeda motor yang sudah dimodifikasi menjadi roda tiga, untuk membantu kelancaran aktivitas sehari-hari.
Salah satunya bernama Masto. Kondisi kakinya yang memgecil ia mampu membiayai hidupnya bersama keluarga dengan memanfaatkan bambu dan kayu jati bekas penggergajian yang tidak terpakai.
Kemudian kayu - kayu tersebut, ia sulap menjadi sebuah sangkar burung. Ia mengaku telah menggeluti kerajinan sangkar burung sejak 9 tahun yang lalu. Namun disaat pandemi sempat sepi pemesan.
"Sudah 9 tahunan. Waktu pandemi kemarin sepi, Alhamdulillah sekarang pesanan mulai berdatangan," ungkapnya.
Dalam sehari ia mampu membuat dua - tiga sangkar tergantung tingkat kesulitannya. Harganyapun bervariasi tergantung permintaan pemesan.
"Saya menjualnya melalui online. Terkadang ada yang minta di servis saja karena rusak," imbuhnya.
Berkat ketekunannya itu ia mendapatkan bantuan pendanaan dan sepeda motor yang sudah dimodifikasi menjadi roda tiga, dari Pemerintah Desa melalui program pemberdayaan masyarakat desa.
"Saya berterima kasih kepada pak Kades, berkat pemberian sepeda motor modifikasi ini, bisa membantu mengantarkan pesanan untuk melayani pelanggan," tuturnya.
Kepedulian terhadap kaum difabel diapresiasi oleh Ketua komunitas Difabel Blora Mustika (DBM) Abdul Ghofur atau yang akrab disapa Gus Ghofur.
Ia mengatakan bahwa Desa inklusi memiliki sejumlah manfaat. Manfaat jangka pendek dan jangka panjang.
Jangka pendek bisa meningkatkan kesadaran publik. Artinya masyarakat didalam dan diluar Desa akan lebih memahami pentingnya inklusi dan hak hak penyandang disabilitas.
Menjadi peluang pekerjaan. Penyandang disabilitas akan mendapatkan akses lebih besar terhadap pekerjaan.
"Seperti yang terjadi di Wisata NOYO GIMBAL, yang dapat meningkatkan kesejahteraan finansial mereka", ungkap Gus Ghofur.
Penguatan ekonomi lokal. Dengan partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam sektor wisata atau ekonomi lokal, desa akan menarik lebih banyak pengunjung dan pendapatan.
Desa yang menjadi role model dapat memotivasi desa-desa lain untuk mengikuti jejaknya, menciptakan lebih banyak komunitas yang inklusif.
Dukungan Pemerintah dan Swasta. Desa role model cenderung menarik perhatian dan dukungan lebih besar dari pemerintah atau perusahaan untuk membantu program-program pemberdayaan.
Manfaat Jangka Panjang:
1. Perubahan Sosial dan Budaya: Dengan berjalannya waktu, akan terjadi perubahan signifikan dalam cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, mengurangi stigma dan diskriminasi.
2. Peningkatan Akses dan Infrastruktur Inklusif: Infrastruktur dan layanan publik yang ramah disabilitas akan lebih banyak dikembangkan, menciptakan aksesibilitas yang lebih luas di seluruh wilayah.
3. Pemberdayaan Berkelanjutan: Program-program pemberdayaan akan menjadi bagian dari sistem yang mapan, memastikan bahwa penyandang disabilitas selalu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
4. Pengaruh Nasional dan Global: Desa tersebut dapat menjadi contoh di tingkat nasional, bahkan internasional, sebagai model praktik baik dalam inklusi disabilitas, menginspirasi kebijakan yang lebih inklusif.
5. Keberlanjutan Ekonomi: Desa yang berfokus pada inklusi akan membangun ekonomi yang lebih tangguh dan beragam, di mana semua warga dapat berkontribusi, termasuk penyandang disabilitas.
Dengan menjadi role model, Desa Inklusi berpotensi menciptakan dampak sistemik dan transformasi yang berkelanjutan.
"Tidak hanya bagi komunitas penyandang disabilitas tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat", Pungkas Gus Ghofur.
Editor : Her/red
Posting Komentar