Grebeg suran 2024 sanggar seni Sekar Melati tampilkan tarian tradisional dan tarian kreasi, Kamis (18/7). foto dok.
BLORA, portalbloracom - Sanggar Seni Sekar Melati yang berdiri sejak 2015 dengan pendirinya seorang anggota Polres Blora Dian Marsono kembali menggelar acara grebeg suran 2024.
Acara grebeg suran ini digelar di halaman rumah Sesepuh sekaligus tokoh budaya Blora Suratman di Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora, Kamis 18 Juli 2024.
Dian mengatakan acara grebeg suran ini digelar setiap setahun sekali di bulan Suro. Tujuannya adalah untuk menyambut tahun baru Muharam atau orang jawa menyebutnya suro.
"Menyambut suro tahun ini, kami menampilkan sejumlah tari tradisional, untuk melestarikan budaya. Selain itu mengenalkan kepada masyarakat tentang kesenian tari", ungkap Dian , Kamis (18/7).
Acara tampak meriah karena berada diatas panggung yang cukup megah, tidak seperti tahun sebelumnya.
"Kami konsep diatas panggung untuk tahun ini. Alhamdulillah antusias warga luar biasa", imbuhnya.
Pembawa acara grebeg suran 2024 adalah ketua Sanggar tari Sekar Melati Sari Ratih yang juga sebagai pengajar di sanggar tersebut.
Acara dihadiri oleh Camat Blora Hadi Praseno, Perwakilan dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Sekcam Jepon Ukie Martin yang dulu pernah menjadi Lurah Tambahrejo, serta Lurah Tambahrejo dan warga Dukuh Bangking, Kelurahan Tambahrejo.
Dalam sambutannya Hadi Praseno mengaku bangga dengan warga Bangking yang masih peduli dengan seni tari.
"Saya baru tahu kalau di sini ada kampung seni. Artinya ditegah kota kok masih ada yang peduli dan melestarikan seni tari", ujar Hadi.
Hadi pun tak mau kalah, Camat yang berjiwa seni ini menyumbangkan suaranya dengan menembang Dandang gulo.
"Saya ingin acara semacam ini bisa terus dilestarikan. Kalau tahu di sini ada sanggar seni besuk kalau ada acara di Kecamatan akan saya undang ", katanya.
Acara grebeg suran 2024 menampilkan kesenian tari, baik tari tradisional seperti tari gambyong maupun tari kreasi yang dikembangkan oleh sanggar seni tari sekar melati.
Editor : Heri/red.
Posting Komentar