BLORA, (portamedia.web.id) - Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si, yang juga Bupati Blora terpilih gandeng PT Bank Sinar Mas dan PD. Dharma Jaya Jakarta, untuk kembangkan peternakan sapi di Blora.
Sebagai Bupati terpilih, Arief Rohman, mulai menggarap satu per satu potensi daerah yang dinilai dapat mengurangi angka kemiskinan.
Salah satunya adalah potensi peternakan sapi, yang mana Blora menjadi kabupaten dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah.
Setelah pekan lalu menggelar webinar tentang breeding sapi, kini Arief Rohman, mencoba merintis kerjasama pengembangan peternakan sapi melalui pola kemitraan dengan kedua nya.
Kamis (11/2) pagi, dirinya mengundang perwakilan dari kedua perusahaan tersebut untuk bertemu seluruh stakeholder peternakan sapi untuk rembugan bersama di ruang rapat kantornya.
Turut hadir Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, drh. Gundala Wijasena, MP, Kepala Bagian Perekonomian Setda, Wiji Utomo, SST, ST, MM, dan perwakilan peternak sapi.
“Kami ingin agar populasi sapi yang mencapai lebih dari 250 ribu ekor ini, bisa memberi manfaat untuk ekonomi masyarakat,"
Jumlahnya sudah banyak, lanjut Arief, namun kualitasnya perlu ditingkatkan. Mulai dari hulu pembibitan atau bakalan, hingga hilir penjualan.
Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Blora, akan rintis kerjasama kemitraan dengan PT. Bank Sinarmas dan PD Dharma Jaya Jakarta.
Menurut Arief, PT. Bank Sinarmas merupakan salah satu lembaga perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR), untuk peternakan sapi yang telah diapresiasi oleh Kementerian Pertanian.
Sedangkan PD Dharma Jaya merupakan salah satu BUMD DKI Jakarta yang bergerak di bidang perdagangan dan industri daging.
“Kita juga ajak beberapa profesor bidang peternakan lulusan IPB dan UGM untuk melakukan pendampingan. Begitu juga dengan GMM Bulog untuk mendukung dalam ketersediaan pangan. Kandang-kandang komunal yang sudah ada di banyak desa akan kita maksimalkan,” tambahnya.
Sebagai sampling, rintisan kerjasama ini akan menyasar 5000 ekor sapi di sepuluh Kecamatan terlebih dahulu.
“Pengennya sih bisa langsung di 16 Kecamatan, namun kita sample dahulu 10 Kecamatan dengan menyasar 5000 ekor bakalan. Apabila ini berhasil akan mencapai 50 ribu ekor. Kita optimis jika semua bisa komitmen, akan berhasil,” paparnya.
Di tahap awal hasil penggemukan akan dipasarkan langsung ke PD Dharma Jaya Jakarta. Namun jika nanti Blora sudah punya Rumah Potong Hewan (RPH) modern, maka menurutnya pengiriman tidak lagi berupa sapi utuh, melainkan sudah daging olahan.
Sehingga Blora nantinya bisa mendapatkan keuntungan lebih, dari sisi penyembelihan. Dan membuka lowongan kerja pengolahan daging.
Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, drh. Gundala Wijasena, MP, menyampaikan, untuk sampling 10 Kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Jati, Randublatung, Jiken, Jepon, Blora, Banjarejo, Japah, Ngawen, Kunduran, dan Todanan.
“Pada tahap awal tahun 2021 ini, targetnya melibatkan 500 peternak, yang akan menggarap 5000 ekor sapi bakalan. Kita akan survey dahulu desa-desa mana yang siap,” tambah drh. Gundala Wijasena, MP. (Pur/red)
Posting Komentar