DBM gelar pertemuan komunitas difabel
Blora, Banyaknya penyandang disabilitas di Blora, membuat Komunitas Difabel Blora Mustika (DBM) ingin ada bengkel kaki tangan palsu berdiri di Kabupaten Blora,
Menurut Abdul Ghofur, ketua DBM Blora, jumlah difabel di Kabupaten Blora cukup banyak. Hasil pendataan yang ia lakukan jumlahnya mencapai sekitar 800 orang.
"Keberadaan bengkel kaki tangan palsu sangat kami butuhkan, untuk meringankan beban teman-teman yang akan melakukan service alat bantunya itu", kata Ghofur saat menggelar pertemuan forum komunkaasi peduli penyandang disabilitas di Desa Ngampel, Jumat (13/12).
Menurutnya, selama ini untuk melakukan servise alat bantunya, penyandang disabilitas di Blora harus ke luar kota seperti, Solo, Jogja dan Jakarta. Hal ini dirasa sangat memberatkan mereka yang kebanyakan tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Ongkos servisenya murah, namun tranfortasinya yang mahal. Bayangkan saja, kalau kita harus ke Jogja, minimal harus mengeluarkan Rp 800 juta", ungkap Ghofur.
Ghofur berharap, Desa Ngampel bisa menjadi sebuah desa inklusi percontohan. Ia meminta agar warga segera mendata penyandang disabilitas untuk dibuat sebuah kelompok.
"Kami berharap Desa Ngampel ini, jadi salah satu pusat pembuatan kaki tangan palsu. Jadi harus segera dibentuk kelompok disabilitas", pintanya.
Kepala Desa Ngampel Muhammad Astiadi Maryanto, sangat mendukung apa yang di lakukan DBM Blora, ia juga berharap bengkel kaki tangan palsu dibangun di Desanya.
"Prinsipnya kami dukung penuh kegiatan difabel ini di Desa Kami. Apalagi kalau sampai akan dibangun bengkel kaki tangan palsu. Kami akan mendukung", ucapnya.
(HR)
Posting Komentar