Selamat Idul Adha

portalblora.com

Ft. Seorang pegawai rumah artefak membersihkan temuan fosil dari Desa Kapuan, Kecamatan Cepu


Blora,Fosil di duga hewan mamalia Paus (Cetacea) berusia ratusan tahun di temukan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Menurut Tim Observasi dari Sangiran,  berdasarkan ciri ciri tulang ekor usai di bersihkan di rumah Artefak GOR Mustika Blora Kamis sore (22/8) ,di perkirakan fosil yang di ambil dari Desa Kapuan , Kecamatan Cepu,merupakan  hewan mamalia Paus (Cetacea).

Jika ini benar hewan Paus berarti ini merupakan temuan pertama kali di Jawa Tengah ,setelah sebelumya ditemukan di bojonegoro Jawa Timur oleh warga.

"ya setelah kami lakukan ekskavasi, dari lokasi ditemukanya fosil, selama 2 hari dan kami bersihkan, identifikasi awal  kami fosil tersebut merupakan sejenis hewan mamalia Paus, "kata Albertus Niko staf perlindungan Sangiran.(Kamis, 22/8/2019)

Albertus Niko tim observasi dari Sangiran dibantu pegawai rumah artefak Blora membersihkan fosil


Menurutnya, untuk memastikan hal itu ia bersama timnya akan mengadakan penelitian lebih lanjut,

"ini merupakan temuan kami yang spektakuler, karena kami melakukan sendiri ekskavasi, tidak seperti dibojonegoro yang sudah diangkat oleh warga, dan perkiraan umurnya kurang lebih 700 ribu tahun, "lanjutnya.

Mendengar keterangan identifikasi awal tim observasi dari Sangiran, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) selamet Pamuji melalui  Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Eka Wahyu Hidayat merasa senang.

" Senang, seperti yang dikatakan tim observasi dari Sangiran ini merupakan temuan yang spektakuler,hampir tidak percaya di Blora ada mamalia Paus" Ungkapnya.

Ia menceritakan awal mula mendapat laporan adanya fosil tersebut adalah dari warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu yang sedang membuat sepiteng.

Setelah kedalaman kurang lebih 150 meter warga menghentikan pekerjaanya karena mejumpai samacam tulang.

"Ada warga yang sedang membuat sepiteng, dan melaporkan kepada kami setelah menemukan semacam tulang,"lanjutnya.

Kemudian Eka panggilan akrab Kasi Sejarah dan Purbakala Dinporabudpar Kabupaten Blora menindaklanjuti dengan melaporkan temuan tersebut kepada badan observasi purbakala Sangiran untuk melakukan Ekskavasi.(HR)






Post a Comment

Lebih baru Lebih lama